top of page
Search

Perbedaan Akupuntur TCM dan Japanese style Acupuncture (in Bahasa)

Updated: Dec 8, 2024

Akupuntur merupakan metode pengobatan yang menggunakan teknik penjaruman pada tubuh pasien. Berasal dari Tiongkok, menyebar ke Jepang, Korea, dan Asia secara umum, dan saat ini dikenal di seluruh dunia sebagai suatu teknik pengobatan komplementer yang diterima dengan baik oleh dunia pengobatan konvensional medis. Meskipun ilmu Akupuntur berasal dari Tiongkok, dalam prakteknya terdapat beberapa perbedaan mendasar antara TCM Acupuncture (Traditional Chinese Medicine) dan Japanese-style Acupuncture.

Berikut adalah 5 Perbedaan Kunci di antara keduanya:

1. Ukuran Jarum

Japanese-style Acupuncture menekankan pada metode penjaruman yang halus dan lembut, sehingga dalam Japanese-style Acupuncture, jarum yang digunakan adalah jarum yang berukuran kecil dan tipis, serta lebih tajam, sehingga pasien sebisa mungkin tidak merasakan sensasi yang menyakitkan. Berbeda dengan TCM Acupuncture yang menggunakan jarum yang biasanya lebih lebar dan tumpul. TCM Acupuncture lebih menekankan pada rangsangan stimulasi jarum yang lebih agresif.

2. Metode Insersi Jarum

Metode Insersi Jarum Metode penjaruman pada Japanese-style Acupuncture dilakukan dengan lebih lembut, halus, dan tanpa (minim) sakit. Kedalaman pemasukan jarum-pun sangat dangkal dan seringkali hanyalah di permukaan kulit. Bahkan pada pasien-pasien sensitif dan anak-anak, jarum jenis lain akan digunakan, dimana jarum ini tidak perlu ditusukkan ke kulit, melainkan hanya disentuhkan atau diusapkan. Teknik ini dikenal dengan teknik non insertion needle

3. Teknik Sentuhan (palpation)

Teknik Sentuhan (palpation): Dikarenakan pada perkembangan awal Akupuntur di Jepang, penyandang Tuna Netra-lah yang seringkali menjadi Akupunturis, maka diagnosis melalui Perabaan/Sentuhan (palpation) menjadi teknik diagnosis yang paling diandalkan, terutama perabaan meridian, dinding Abdomen dan nadi. Sedangkan dalam Akupuntur TCM, diagnosis seringkali lebih dilakukan dengan pengamatan lidah dan sedikit perabaan

4. Penggunaan Herbal

Penggunaan Herbal dalam pengobatan tradisional Tiongkok merupakan hal yang sangat esensial, dan merupakan suatu modalitas yang utama dalam terapi, dan akupuntur menjadi terapi pendukung untuk terapi herbal-nya. Sedangkan dalam Japanese-style Acupuncture, Akupuntur menjadi modalitas utama, dan Akupunturis baru akan merujuk kepada ahli Herbal apabila pasien membutuhkan.

Akupunktur Jepang yang dipraktekkan dr. Yudhi Gejali adalah Manaka System Acupuncture (MSA) yang dikembangkan oleh Dr. Yoshio Manaka, Meridian Therapy (Keiraku Chiryo/蹴療治療), Shonishin (akupunktur lembut untuk anak-anak), dan Iyashi No Michi. Pendekatannya halus, minim sakit, dan menekankan pemeriksaan melalui sentuhan, baik di perut maupun perabaan denyut nadi. Iyashi No Michi (癒しの道) sendiri diterjemahkan sebagai The Path of Healing, dan dikembangkan oleh Yokota Kanpu Sensei. Pendekatannya unik karena menggabungkan pendekatan akupunktur klasik, kitab Shang Han Lun dari Abad ke-2 Masehi, dan Meditasi Zen.

 
 
 

Recent Posts

See All

Comments


Copyright © 2021 Yudhi Gejali. All rights reserved.

  • YouTube
  • Instagram
bottom of page