Kalimat klasik kedokteran, "Mensana in Corporo Sano" (Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat) agaknya memang tidak dapat di sangkal lagi. Kaitan antara kondisi Psikologis dan kesehatan Fisik sudah terbukti secara jelas. Kita sudah tau bahwa kesehatan emosi seseorang mempengaruhi kesehatan fisik, demikian pula sebaliknya. Dalam sebuah sesi Meditation workshop, Guru Meditasi saya pernah mengatakan, "Tubuh itu ibarat gelas, dan Batin itu ibarat air di dalamnya." Posisi tubuh mempengaruhi kondisi emosi, demikian pula sebaliknya.
Kaitan antara Emosi dan Kesehatan bahkan meng-inspirasi Mayo Clinic mendirikan The Mayo Clinic Art Collection, dengan harapan agar pasien yang dirawat di sana, tidak hanya sembuh melalui sentuhan pengobatan medis, tetapi juga sentuhan seni yang bisa menembus lebih dalam kepada penyembuhan emosi dan spiritual. Dr. William J. Mayo, pendiri dari Mayo Clinic, mengatakan,
"We know all too well the necessity for efficient management, but there is a spiritual as well as material aspect in the care of sick people.",
selanjutnya Beliau mengatakan, "The best interest of the patient is the only interest to be considered."
Kaitan kesehatan emosi dan kesehatan fisik bukanlah omong kosong.
Dunia kedokteran saat ini mulai menelaah lebih dalam mengenai pengaruh spesifik keadaan emosi tertentu terhadap tubuh kita, namun yang menarik adalah teori Klasik dari kedokteran oriental yang sudah begitu luar biasa menggambarkan hal ini sejak ribuan tahun yang lalu. Anda boleh percaya atau tidak, namun hal ini begitu nyata saya temui di praktek klinis saya.
Dikatakan dalam text klasik Suwen, "Lima Organ Yin manusia memproduksi lima jenis energi yang menghasilkan 5 jenis emosi: Kegembiraan, Kesedihan, Kemarahan, Ketakutan, dan Kekhawatiran". Selanjutnya dalam teori klasik dikatakan, "Emosi dalam batas yang normal adalah wajar, namun jika emosi tersebut berlebihan dan menguasai seseorang, emosi tersebut akan melukai organ yang berkaitan dan membuka pintu terhadap beberapa jenis penyakit."
Dirinci lebih lanjut secara lebih detail mengenai 7 jenis emosi dan pengaruhnya terhadap organ (menurut ilmu klasik kedokteran oriental):
1. Joy (Kegembiraan)
Keceriaan di sini bukanlah Kebahagiaan atau Sukacita yang mendalam dan hakiki, melainkan suatu keadaan dimana terlalu gembira, meluap-luap, dan bersemangat. Dikatakan dalam Lingshu, "Jika seseorang terlalu gembira dan meluap-luap, jiwa seseorang akan tercerai berai dan tidak dapat berdiam." Luapan kegembiraan yang diluar kendali akan melukai organ Jantung, karena dalam teori kedokteran oriental (chinese/japanese), jiwa berdiam di dalam organ jantung.
2. Anger (Kemarahan)
Kemarahan digambarkan berupa bentuk emosi yang meledak, mudah terganggu, dan frustasi dengan suatu kondisi. Dalam teori klasik, dikatakan Kemarahan akan melukai organ Liver (hati), dan menyebab stagnasi dari energi Qi Liver, yang mengakibatkan energi Liver meluap ke atas dan menyebabkan kepala dan pundak yang kaku dan berat, wajah kemerahan, dan tekanan darah tinggi.
3. Anxiety (Kecemasan)
Kecemasan merupakan suatu jenis emosi yang menghimpit, dan mencekik. Dikatakan bahwa Kecemasan akan melukai energi Qi Paru-paru. Paru-paru berfungsi untuk menghirup nafas, mengambil oksigen, dan energi kehidupan (Qi) dari luar, dan menyebarkannya ke seluruh tubuh. Kecemasan akan membuat nafas yang sesak, tidak lancar, pendek, dan tersendat-sendat. Dalam hubungan organ Zang-Fu, Paru-paru berhubungan dengan Usus besar, dan oleh karenanya Kecemasan dalam jangka waktu lebih lama juga akan melukai usus besar. Dunia kedokteran modern dapat menemukan pola Colitis Ulcerative dimana kecemasan yang kronis akan membuat banyak luka pada usus besar (colon).
4. Pensiveness (Thoughtful)
Terlalu banyak pikiran dan terlalu tegang, akan melukai energi Qi Limpa (spleen), dan mengakibatkan kelelahan, tidak bertenaga, dan tidak dapat berkonsentrasi.
5. Grief (Kesedihan)
Kesedihan berhubungan dengan organ Paru-paru. KIta dapat melihat orang yang menangis sedih tersedu-sedu, berusaha untuk mengambil nafas lebih dalam yang mencerminkan aktivitas dari paru-paru. Kesedihan yang mendalam, dan kronis akan melukai Paru-paru, dan melemahkan energi-nya, serta menghambat paru-paru dalam menyebarkan energi ke seluruh tubuh.
6. Fear (Ketakutan)
Ketakutan akan melukai energi Ginjal. Dapat dilihat dari mereka yang sering Buang Air Kecil saat ketakutan.
7. Fright (Ketakutan yang mengejutkan)
Ketakutan yang mengejutkan ini tidak secara spesifik berhubungan dengan organ tertentu. Namun, pada tahap awal, Fright akan melukai Jantung, dan apabila berlangsung berulang-ulang akan melukai energi Ginjal.
Ke-tujuh jenis emosi di atas dan pengaruhnya terhadap organ tubuh secara spesifik merupakan teori klasik kedokteran oriental yang sudah ditulis sejak ribuan tahun yang lalu. Apakah hal ini sesuai dengan kondisi anda? Mungkin sekarang anda sudah menyadari bahwa Emotion tidak lain adalah Energy in Motion.
Klik di sini untuk konsultasi dan perjanjian lebih lanjut untuk terapi Japanese Acupuncture di Jakarta dengan Dr. Yudhi Gejali.
Comments